Senin, 24 April 2017

Asal mula kehidupan di bumi

Teori munculnya kehidupan di bumi


TEORI ABIOGENESIS

Tokoh teori Abiogenesis adalah Aristoteles (384-322 SM). Dia adalah seorang filosof dan tokoh ilmu pengetahuan Yunani Kuno. Teori Abiogenesis ini menyatakan bahwa makhluk hidup yang pertama kali menghuni bumi ini berasal dari benda mati.

Sebenarnya Aristoteles mengetahui bahwa telur-telur ikan apabila menetas akan menjadi ikan yang sifatnya sama seperti induknya. Telur-telur tersebut merupakan hasil perkawinan dari induk-induk ikan. Walau demikian, Aristoteles berkeyakinan bahwa ada ikan yang berasal dari Lumpur.

Bagaimana cara terbentuknya makhluk tersebut? Menurut penganut paham abiogenesis, makhluk hidup tersebut terjadi begitu saja atau secara spontan. Oleh sebab itu, paham atau teori abiogenesis ini disebut juga paham generation spontaneae.

Jadi, kalau pengertian abiogenesis dan generation spontanea kita gabungkan, mak pendapat paham tersebut adalah makhluk hidup yang pertama kali di bumi tersebut dari benda mati / tak hidup yang terkjadinya secara spontan, misalnya :
a. ikan dan katak berasal dari Lumpur.
b. Cacing berasal dari tanah, dan
c. Belatung berasal dari daging yang membusuk.

Paham abiogenesis bertahan cukup lama, yaitu semenjak zaman Yunani Kuno (Ratusan Tahun Sebelum Masehi) hingga pertengahan abad ke-17.
Pada pertengahan abad ke-17, Antonie Van Leeuwenhoek menemukan mikroskop sederhana yang dapat digunakan untuk mengamati benda-benda aneh yang amat kecil yang terdapat pada setetes air rendaman jerami. Oleh para pendukung paham abiogenesis, hasil pengamatan Antonie Van Leeuwenhoek ini seolah-olah memperkuat pendapat mereka

TEORI BIOGENESIS
Walaupun telah bertahan selama ratusan tahun, tidak semua orang membenarkan paham abiogenesis. Orang -orang yang ragu terhadap kebenaran paham abiogenesis tersebut terus mengadakan penelitian memecahkan masalah tentang awal mula kehidupan. Orang-orang yang tidak puas terhadap pandangan Abiogenesis itu antara lain Francesco Redi (Italia, 1626-1799), dan Lazzaro Spallanzani ( Italia, 1729-1799), dan Louis Pasteur (Prancis, 1822-1895). Beredasarkan hasil penelitian dari tokoh-tokoh ini, akhirnya paham Abiogenesis / generation spontanea menjadi pudar karena paham tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

a) Percobaan Francesco Redi (1626-1697)
Untuk menjawab keragu-raguannya terhadap paham abiogenesis, Francesco Redi mengadakan percobaan. Pada percobaannya Redi menggunakan bahan tiga kerat daging dan tiga toples. Percobaan Redi selengkapnya adalah sebagai berikut:
Stoples I : diisi dengan sekerat daging, ditutup rapat-rapat.
Stoples II : diisi dengan sekerat daging, dan dibiarkan tetap terbuka.
Stoples III : disi dengan sekerat daging, dibiarkan tetap terbuka.Selanjutnya ketiga stoples tersebut diletakkan pada tempat yang aman. Setelah beberapa hari, keadaan daging dalam ketiga stoples tersebut diamati. Dan hasilnya sebagai berikut:
Stoples I : daging tidak busuk dan pada daging ini tidak ditemukan jentik / larva atau belatung lalat.
Stoples II : daging tampak membusuk dan didalamnya ditemukan banyak larva atau belatung lalat.

Berdasarkan hasil percobaan tersebut, Francesco redi menyimpulkan bahwa larva atau belatung yang terdapat dalam daging busuk di stoples II dan III bukan terbentuk dari daging yang membusuk, tetapi berasal dari telur lalat yang ditinggal pada daging ini ketika lalat tersebut hinggap disitu. Hal ini akan lebih jelas lagi, apabila melihat keadaan pada stoples II, yang tertutup kain kasa. Pada kain kasa penutupnya ditemukan lebih banyak belatung, tetapi pada dagingnya yang membusuk belatung relative sedikit.

b) Percobaan Lazzaro Spallanzani ( 1729-1799)
Seperti halnya Francesco Redi, Spallanzani juga menyangsikan kebenaran paham abiogeensis. Oleh karena itu, dia mengadakan percobaan yang pada prinsipnya sama dengan percobaan Francesco Redi, tetapi langkah percobaan Spallanzani lebih sempurna.

Sebagai bahan percobaannya, Spallanzani menggunakan air kaldu atau air rebusan daging dan dua buah labu. Adapun percoban yang yang dilakukan Spallanzani selengkapnya adalah sebagai berikut:
Labu I : diisi air 70 cc air kaldu, kemudian dipanaskan 15°C selama beberapa menit dan dibiarkan tetap terbuka.
Labu II : diisi 70 cc air kaldu, ditutup rapat-rapat dengan sumbat gabus. Pada daerah pertemuan antara gabus dengan mulut labu diolesi paraffin cair agar rapat benar. Selanjutnya, labu dipanaskan.selanjutnay, labu I dan II didinginkan. Setelah dingin keduanya diletakkan pada tempat terbuka yang bebas dari gangguan hewan dan orang. Setelah lebih kurang satu minggu, diadakan pengamatan terhadap keadaan air kaldu pada kedua labu tersebut.

Hasil percobaannya adalah sebagai berikut:
• Labu I : air kaldu mengalami perubahan, yaitu airnya menjadi bertambah keruh dan baunya menjadi tidak enak. Setelah diteliti ternyata air kaldu pada labu I ini banyak mengandung mikroba.
• Labu II : air kaldu labu ini tidak mengalami perubahan, artinya tetap jernih seperti semula, baunya juga tetap serta tidak mengandung mikroba. Tetapi, apabila labu ini dibiarkan terbuka lebih lama lagi, ternyata juga banyak mengandung mikroba, airnya berubah menjadi lebih keruh serta baunya tidak enak (busuk).

Berdasarkan hasil percobaan tersebut, Lazzaro Spallanzani menyimpulkan bahwa mikroba yang ada didalam kaldu tersebut bukan berasal dari air kaldu (benda mati), tetapi berasal dari kehidupan diudara. Jadi, adanya pembusukan karena telah terjadi kontaminasi mikroba darimudara ke dalam air kaldu tersebut.

Pendukung paham Abiogenesis menyatakan keberatan terhadap hasil eksperimen Lazzaro Spallanzani tersebut. Menurut mereka untuk terbentuknya mikroba (makhluk hidup) dalam air kaldu diperlukan udara. Dengan pengaruh udara tersebut terjadilah generation spontanea.

c) Percobaan Louis Pasteur (1822-1895)
Dalam menjawab keraguannya terhadap paham abiogenesis. Pasteur melaksanakan percobaan untuk menyempurnakan percobaan Lazzaro Spallanzani. Dalam percobaanya, Pasteur menggunakan bahan air kaldu dengan alat labu. Langkah-langkah percobaan Pasteur selengkapnya adalah sebagai berikut:

Langkah I : labu disi 70 cc air kaldu, kemudian ditutup rapat-rapat dengan gabus. Celah antara gabus dengan mulut labu diolesi dengan paraffin cair.
Setelah itu pada gabus tersebut dipasang pipa kaca berbentuk leher angsa. Lalu, labu dipanaskan atau disterilkan.

Langkah II : selanjutnya labu didinginkan dan diletakkan ditempat yang aman. Setelah beberapa hari, keadaan air kaldu diamati. Ternyata air kaldu tersebut tetep jernih dan tidak mengandung mikroorganisme.

Langkah III : labu yang air kaldu didalamnya tetap jernih dimiringkan sampai air kaldu didalamnya mengalir kepermukaan pipa hingga bersentuhan dengan udara. Setelah itu labu diletakkan kembali pada tempat yang aman selama beberapa hari. Kemudian keadaan air kaldu diamati lagi. Ternyata air kaldu didalam labu meanjadi busuk dan banyak mengandung mikroorganisme.

Melaui pemanasan terhadap perangkat percobaanya, seluruh mikroorganisme yang terdapat dalam air kaldu akan mati. Disamping itu, akibat lain dari pemanasan adalah terbentuknya uap air pada pipa kaca berbentuk leher angsa. Apabila perangkat percobaan tersebut didinginkan, maka air pada pipa akan mengembun dan menutup lubang pipa tepat pada bagian yang berbentuk leher. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya mikroorganisme yang bergentayangan diudara untuk masuk kedalam labu. Inilah yang menyebabkan tetap jernihnya air kaldu pada labu tadi.

Pada saat sebelum pemanasan, udara bebas tetap dapat berhubungan dengan ruangan dalam labu. Mikroorganisme yang masuk bersama udara akan mati pada saat pemanasan air kaldu.

Setelah labu dimiringkan hingga air kaldu sampai kepern\mukan pipa, air kaldu itu akan bersentuhan dengan udara bebas. Disini terjadilah kontaminasi mikroorganisme. Ketika labu dikembalikan keposisi semula (tegak), mikroorganisme tadi ikut terbawa masuk. Sehingga, setelah labu dibiarkan beberapa beberapa waktu air kaldu menjadi akeruh, karena adanya pembusukan oleh mikrooranisme tersebut. Dengan demikian terbuktilah ketidak benaran paham Abiogenesis atau generation spontanea, yangmenyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati yang terjadi secara spontan.

Berdasarkan hasil percobaan Redi, Spallanzani, dan Pasteur tersebut, maka tumbanglah paham Abiogenesis, dan munculah paham/teori baru tentang awal mulamakhluk hidup yang dikenal dengan teori Biogenesis. Teori itu menyatakan :
a. omne vivum ex ovo = setiap makkhluk hidup berasal dari telur.
b. Omne ovum ex vivo = setiap telur berasal dari makhluk hidup, dan
c. Omne vivum ex vivo – setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya.

Walaupun Louis Pasteur dengan percobaannya telah berhasil menumbangkan paham Abiogenesis atau generation spontanea dan sekaligus mengukuhkan paham Biogenesis, belum berarti bahwa masalah bagaimana terbentuknya makhluk hidup yang pertama kali terjawab.

Disamping teori Abiogenesis dan Biogenesis, masih ada lagi beberapa teori tentang awal mulakehidupan yang dikembangkan pleh beberapa Ilmuwan, diantaranya adalah sebagai berikut
a. Teori kreasi khas, yang menyatakan bahwa kehidupan diciptakan oleh zat supranatural (Ghaib) pada saat yang istimewa.
b. Teori Kosmozoan, yang menyatakan bahwa kehidupan yang ada di planet ini berasal dari mana saja.
c. Teori Evolusi Kimia, yang menyatakan bahwa kehidupan didunia ini muncul berdasarkan hukum Fisika Kimia.
d. Teori Keadaan Mantap, menyatakan bahwa kehidupan tidak berasal usul.

TEORI EVOLUSI KIMIA

Ketidakpuasan para Ilmuwan terhadap apa yang dikemukakan para tokoh teori Abiogenesis maupun Biogenesis mendorong para Ilmuwan lain untuk terus mengadakan penelitian tentang awal mulakehidupan. Antara pakar-pakar tersebut antara lain : Harold Urey, Stanley Miller, dan A.I.Oparin. mereka berpendapat bahwa organisme terbentuk pertama kali di bumi ini berupa makhluk bersel satu. Selanjutnya makhluk tersebut mengalami evolusi menjadi berbagai jenis makhluk hidup seperti Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, dan lain-lain.

Para pakar biologi, astronomi, dan geologi sepakat, bahwa planet bumi ini terbentuk kira-kira antara 4,5-5 miliar tahun yang lalu. Keadaan pada saat awal terbentuknya sangat berbeda dengan keadaan pada saat ini. Pada saat itu suhu planet bumi diperkirakan 4.000-8.000°C. pada saat mulai mendingin, senyawa karbon beserta abeberapa unsur logam mengembun membentuk inti bumi, sedangkan permukaannya tetap gersang, tandus, dan tidak datar. Karena adanya kegiatan vulkanik, permukaan bumi yang masih lunak tersebut bergerak dan berkerut terus menerus. Ketika mendingin, kulit bumi tampak melipat-lipat dan pecah.

Pada saat itu, kondisi atmosfer bumi juga berbeda denagn kondisi saat ini. Gas-gas ringan seperti Hidrogen (H2), Nitrogen (N2), Oksigen (02), Helium (He), dan Argon (Ar) lepas meninggalkan bumi akrena gaya gravitasi bumi tidak mampu manahannya. Dia atmosfer juga terbentuk senaywa-senyawa sederhana yang mengandung unsure-unsur tersebut, seperti uap air (H20), Amonia (NH3), Metan (CH4), dan Karbondioksida (C02). Senyawa sederhana tersebut tetap berbentuk uap dan tertahan dilapisan atas atmosfer. Ketuika suhu atmosfer turun sekitar 100°C terjadilah hujan air mendidih. Peristiwa ini berlangsung selama ribuan tahun. Dalam keadaan semacam ini pasti bumi saat itu belum dihuni kehidupan. Namun, kondisi semacam itu memungkinkan berlangsungnya reaksi kimia, karena teredianya zat (materi) dan energi yang berlimpah.
Timbul pertanyaan, bagaimana proses terjadinya kehidupan dibumi ini ? Pwertanyaan inilah yang mendorong beberapa Ilmuwan untuk mengemukakan pendapat serta melakukan experiment. Di antara Ilmuwan tersebut antara lain Harold Urey dan Stanley Miller.

a) Teori Evolusi Kimia Menurut Harold Urey (1893)
Harold Urey adalah ahli Kimia berkebangsaan Amerika Serikat. Dia menyatakan bahwa pada suatu saat atmosfer bumi kaya akan molekul zat seperti Metana (CH4), Uap air (H20), Amonia(NH2), dan karbon dioksida (C02) yang semuanya berbentuk uap. Karena adanya pengaruh energi radiasi sinar kiosmis serta aliran listrik halilintar terjadilah reaksi diantara zat-zat tersebut menghasilkan zat-zat hidup. Teori evolusi Kimia dari Urey tersebut biasa dikenal dengan teori Urey.

Menurut Urey, zat hidup yang pertama kali terbentuk mempunyai susunan menyerupai virus saat ini. Zat hidup tersebut selama berjuta-juta tahun mengalami perkembangan menjadi berbagai jenis makhluk hidup. Menurut Urey, terbentuknya makhluk hidup dari berbagai molekul zat di atmosfer tersebut didukung kondisi sebagai berikut:
a) kondisi 1 : tersedianya molekul-molekul Metana, Amonia, Uap air, dan hydrogen yang sangat banyak di atmosfer bumi
b) kondisi 2 : adanya bantuan energi yang timbul dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmis yang menyebabkan zat-zat tersebut bereaksi membentuk molekul zat yang lebih besar,
c) kondisi 3 : terbentuknya zat hidup yang paling secerhana yang susunan kimianay dapat disamakan dengan susunan kimia virus, dan
d) kondisi 4 : dalam jangka waktu yang lama (berjuta-juta tahun), zat idup yang terbentuk tadi berkembang menjadi seejnis organisme (makhluk hidup yang lebih kompleks).

b) Eksperimen Stanley Miller
Miller adalah murid Harold Urey yang juga tertarik terhadap masalah awal mulakehidupan. Didasarkan informasi tentang keadaan planet bumi saat awal terbentuknya, yakni tentang keadaan suhu, gas-gas yang terdapat pada atmosfer waktu itu, dia mendesain model alat laboratorium sederhana yang dapat digunakan untuk membuktikan hipotesis Harold Urey.

Kedalam alat yang diciptakannya, Miller memasukan gas Hidrogen, Metana, Amonia, dan Air. Alat, tersebut juaga dipanasi selama seminggu, sehingga gas-gas tersebut dapat bercampur didalamnya. Sebagai pengganti energi aliran listrik halilintar, Miller mengaliri perangkat alat tersebut dengan loncatan listrik bertegangan tinggi. Adanya aliran listrik bertegangan tinggi tersebut menyebabkan gas-gas dalam alat Miller bereaksi membentuk suatu zat baru. Kedalam perangkat juga dilakukan pendingin, sehingga gas-gas hasil reaksi dapat mengembun.

Pada akhir minggu, hasil pemeriksaan terhadap air yang tertampung dalam perangkap embun dianalisis secar kosmografi. Ternyata air tersebut mengandung senyawa organic sederhana, seperti asam amino, adenine, dan gula sederhana seperti ribose. Eksperimen Miller ini dicoba beberapa pakar lain, ternyata hasilnya sama. Bial dalam perangkat eksperimen tersebut dimasukkan senyawa fosfat, ternyata zat-zat yang dihasilkan mengandung ATP, yakni suatu senyawa yang berkaitan dengan transfer energi dalam kehidupan. Lembaga cpenelitian lain, dalam penelitiannya menghasilkan senyawa-senyawa nukleotida.

Nukleotida adalah suatu senyawa penyusun utama ADN (Asam Deoksiribose Nukleat) dan ARN (Asam Ribose Nukleat), yaitu senaywa khas dalam inti sel yang mengendalikan aktivitas sel dan pewarisan sifat.

Eksperimen Miller dapat memberiakn petunjuk bahwa satuan- satuan kompleks didalam sistem kehidupan seperti Lipida, Karbohidrat, Asam Amino, Protein, Mukleotida dan lain-lainnya dapat terbentuk dalam kondisi abiotik. Teori yang terus berulang kali diuji ini diterima para ilmuwan secara luas. Namun, hingga kini masalah utama tentang asal-usul kehidupan tetap merupakan rahasia alam yang belum terjawab. Hasil yang mereka buktikan barulah mengetahui terbentuknya senyawa organik secara bertahap, yakni dimulai dari bereaksinya gas-gas diatmosfer purba dengan energi listrik halilintar. Selanjutnay semua senyawa tersebut bereaksi membentuk senyawa yang lebih kompleks dan terkurung dilautan. Akhirnay membentuk senyawa yang merupakan komponen sel.

TEOI EVOLUSI BIOLOGI
Alexander Oparin adalah Ilmuwan Rusia. Didalam bukunya yang berjudul The Origin of Life (Awal mula Kehidupan). Oparin menyatakan bahwa paad suatu ketika atmosfer bumi kaya akan senyawa uap air, C02, CH4, NH3, dan Hidrogen. Karena adanya energi radiasi benda-benda angkasa yang amat kaut, seperti sinar Ultraviolet, memungkinkan senyawa-senyawa sederhana tersebut membentuk senyawa organik atau senyawa hidrokarbon yang lebih kompleks. Proses reaksi tersebut berlangsung dilautan.

Senyawa kompleks yang mula-mula terbentuk diperkirakan senyawa aseperti Alkohol (H2H5OH), dan senyawa asam amino yang paling sederhana. Selama berjuta-juta tahun, senyawa, sederhana .tersebut bereaksi membenrtk senyawa yang lebih kompleks, Gliserin, Asam organik, Purin dan Pirimidin. Senyawa kompleks tersebut merupakan bahan pembentuk sel.

Menurut Oparin senyawa kompleks tersebut sangat berlimpah dilautan maupun di permukaan daratan. Adanya energi yang berlimpah, misalnya sinar Ultraviolet, dalam jangka waktu yang amat panjang memungkinkan lautan menjadi timbunan senyawa organik yang merupakan sop purba atau Sop Primordial.

Senyawa kompleks yang tertimbun membentuk sop purba di lautan tersebut selanjutnya berkembang sehingga memiliki kemampuan dan sifat sebagai berikut:
memiliki sejenis membran yang mampu memisahkan ikatan-ikatan kompleks yang terbentuk dengan molekul-molekul organik yang terdapat disekelilingnya;
memiliki kemampuan untuk menyerap dan mengeluarkan molekil-molekul dari dan ke sekelilingnya;
memiliki kemampuan untuk memanfaatkan molekul-molekul yang diserap sesuai denagn pola-pola ikatan didalamnya;
mempunyai kemampuan untuk memisahkan bagian-bagian dari ikatan-ikatannya. Kemampuan semacam ini oleh para ahli dianggap sebagai kemampuan untuk berkembang biak yang pertama kali.

Senyawa kompleks dengan sifat-sifat tersebut diduga sebagai kehidupan yang pertamakali terbentuk. Jadi senyawa kompleks yang merupakan perkembangan dari sop purba tersebut telah memiliki sifat-sifat hidup seperti nutrisi, ekskresi, mampu mengadan metabolisme, dan mempunayi kemampuan memperbanyak diri atau reproduksi.

Walaupun dengan adanya senyawa-senyawa sederhana serta energi yang berlimpah sehingga dilautan berlimpah senyawa organik yang lebih kompleks, namun Oparin mengalami kesulitan untuk menjelaskan mengenai mekanisme transformasi dari molekul-molekul protein sebagai abenda tak hidup kebenda hidup. Bagaimana senyawa-senyawa organik sop purba tersebut dapat memiliki kemampuan seperti tersebut diatas ? Oparin menjelaskan sebagai berikut:

Protein sebagai senyawa yang bersifat Zwittwer Ion, dapat membentuk kompleks koloid hidrofil (menyerap air), sehingga molekul protein tersebut dibungkus oleh molekul air. Gumpalan senyawa kompleks tersebut dapat lepas dari cairan dimana dia berada dan membentuk emulsi. Penggabunagn struktur emulsi ini akan menghasilkan koloid yang terpiah dari fase cair dan membentuk timbuna gumpalan atau Koaservat.

Timbunan Koaservat yang kaya berbagai kompleks organik tersebut memungkinkan terjadinya pertukaran substansi dengan lingkungannya. Di samping itu secara selektif gumpalan Koaservat tersebut memusatkan senyawa-senyawa lain kedalamnya terutama Kristaloid. Komposisi gumpalan koloid tersebut bergantung kepada komposisi mediumnay. Denagndemikian, perbedaan komposisi medium akan menyebabkan timbulnya variasi pada komposisi sop purba. Variasi komposisi sop purba diberbagai areal akan mengarah kepada terbentuknya komposisi kimia Koaservat yang merupakan penyedia bahan mentah untuk proses biokimia.

Tahap selanjutnya substansi didalam Koaservat membentuk enzim. Di sekeliling perbatasan antara Koaservat dengan lingkungannya terjadi penjajaran molekul-molekul Lipida dan protein sehingga terbentuklah selaput sel primitif. Terbentuknya selaput sel primitif ini memungkinkan memberikan-stabilitas pada koaservat. Dengan demikian, kerjasama antara molekul-molekul yang telah ada sebelumnya yang dapat mereplikasi diri kedalam koaservat dan penagturan kembali Koaservat yang terbungkus lipida amat mungkin akan mnghasilkan sel primitif.

Kemampuan koaservat untuk menyerap zat-zat dari medium memungkinkan bertambah besarnya ukuran koaservat. Kemungkinan selanjutnya memungkinkan terbentuknya organisme Heterotropik yang mampu mereplikasi diri dan mendapatkan bahan makanan dari sop Primordial yang kaya akan zat-zat organik.

Teori evolusi biologi ini banyak diterima oleh para Ilmuwan. Namun, tidak sedikit Ilmuwan yang membantah tentang interaksi molekul secara acak yang dapat menjadi awal terbentuknya organisme hidup.

Teori evolusi kimia dan teori evolusi biologi banyak pendukungnya, namun baru teori evolusi kimia yang telah dibuktikan secara eksperimental, sedangkan teori evolusi biologi belum ada yang menguji secara eksperimental.


Seandainya apa yang dikemukakan dua teori tersebut benar, tetapi belum mampu menjelaskan bagaimana dan dari mana kehidupan diplanet bumi ini pertama kali muncul. Yang perlu diingat adalah bahwa kehidupan adalah tidak hanya menyangkut masalah replikas; (penggandaan diri) atau masalah kehidupan biologis saja, tetapi juga menyangkut masalah kehidupan rohani. Tentang teori awal mula kehidupan yang menyatakan organisme pertama kali terbentuk dilautan bisa dipahami dari sudut biologi, karena molekul-molekul organik yang merupakan sop purba itu tertumpuk dilaut.




sumber:
http://duniabaca.com/teori-teori-awal-mula-kehidupan-di-dunia.html

Rabu, 12 April 2017

Perkembangan IPA

Alam semesta dan isinya


  Alam semesta terdiri dari semua materi termasuk tenaga dan radiasi serta segala hal yang telah di ketahui dan baru dalam tahap percaya bahwa pasti ada di antariksa. Bumi, bulan, planet-planet dan matahari yang termasuk dalam tata surya hanyalah titik kecil diantara 200 milyar bintang penyususn galaksi bima sakti. Perhitungan sampai angka 200 milyar bintang ini merupakan perkiraan untuk sebuah galaksi (yakni galaksi bima sakti yang mempunyai garis tengah sekitar 100.000 tahun cahaya.

Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba, dan sebagainya. Sedangkan makrokosmos adalah benda-benda yang ukurannya sangat besar, misalnya bintang, planet, galaksi. Namun para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada didalamnya. Alam semesta atau universum dalam terminologi ilmu astronomi adalah ruang angkasa dengan segala zat dan energi yang ada didalamnya
Konsep manusia mengenai apa yang dimaksud alam semesta telah berubah secara radikal sepanjang zaman. Pada mulanya, mereka meletakkan Bumi sebagai pusat alam semesta. Selanjutnya, mereka menemukan bahwa Bumi hanyalah sebuah planet, dan yakin bahwa mataharilah sebagai pusat. Kemudian mereka menyadari bahwa Matahari hanyalah sebuah bintang biasa, yang merupakan anggota dari sebuah gugusan bintang yang disebut galaksi dan meyakini bahwa galaksi inilah Alam Semesta. Setelah itu, mereka menemukan lagi bahwa galaksi ini hanyalah satu dari sedemikian banyak galaksi yang membentuk alam semesta. Kenyataan inilah yang kita yakini saat ini.

Teori terbentuknya alam semesta

     Pendapat tentang terbentuknya alam semesta baru merupakan teori, yang meskipun sudah banyak penelitian dilakukan namun masih tetap tingkat teori saja. Pada dasarnya ada dua pendapat tentang terbentuknya alam semesta ini.
1.       Teori keadaan tetap (steady state theory)
Teori ini dikemukakan oleh Fred Hoyle, Herman Bondi dan Thomas Gold. Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta ini di mana pun dan bilamanapun selalu sama. Teori ini ditunjang oleh kenyataan bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi lama. Dengan demikian teori ini secara ringkas menyatakan bahwa tiap-tiap galaksi terbentuk ( lahir), tumbuh, menjadi tua dan akhirnya mati. Jadi teori ini beranggapan bahwa alam semesta tidak terhingga besarnya dan tidak terhingga tuanya (tanpa awal dan tanpa akhir).
Dari hasil pemotretan satelit telah diketahui kecapatan radial galaksi-galaksi menjauhi bumi yang dihubungkan dengan jarak anatara galaksi dan bumi, maka disimpulkan bahwa makin jauh jarak galaksi terhadap bumi, makin cepat galaksi tersebut bergerak menjauhi bumi. Dari hasil penemuan ini menguatkan bahwa alam semesta selalu mengembang(ekspansi) dan menipis(kontraksi). Dengan demi kian harus ada ledakan atau dentuman yagn mendahului adanya pengembangan

2. Teori Letusan Hebat (Big bang theory)
Berbagai teori tentang jagad raya membentuk suatu bidang studi yang dikenal sebagai kosmologi. Einstein adalah ahli kosmologi modern pertama. Tahun 1915 ia menyempurnakan teori umumnya tentang relativitas, yang kemudian diterapkan pada pendistribusian zat di luar angkasa. Pada tahun 1917 secara matematik ditentukan bahwa tampaknya ada massa bahan yang hampir seragam yang keseimbangannya tak tentu antara kekuatan tarik gravitasi dan kekuatan olek atau kekuatan dorong kosmik lain yang tak dikenal.
Pada tahun 1922 seorang ahli fisika Rusia muncul dengan pemecahan soal itu secara lain, yang mengatakan bahwa kekuatan tolak tidak berperan bahkan jagad raya terus meluas dan seluruh partikel terbang saling menjauhi dengan kecepatan tinggi. Karena kekuatan tarik gravitasi, perluasan itu terus melambat. Sebelumnya, partikel-partikel itu telah bergerak keluar bahkan lebih cepat lagi. Dalam model jagat raya ini dahulu perluasan mulai pada saat yang unik yang disebut “letusan hebat”.
Teori letusan hebat rupanya begitu berlawanan dengan pengetahuan astronomi zaman sekarang, yang mula-mula sedikit menarik perhatian. Akhirnya sebanyak bintang dalam galaksi Bimasakti bukannya saling menjauhi satu sama lain, tetapi malahan berjalan dalam orbit sirkular mengelilingi wilayah pusatnya yang padat. Akan tetapi, pada tahun 1929 Edwin Hubble, ketika itu ahli astronomi di Observatorium Mount Wilson, mengemukakan bahwa berbagai galaksi yang telah diamatinya sebenarnya menjauhi kita, dan menjauhi yang lain, dengan kecepatan sampai beberapa ribu kilometer per-detik.
Rupanya galaksi-galaksi ini, seperti halnya Bimasakti kita, menjaga keutuhan bentuk internalnya selama waktu yang panjang. Galaksi-galaksi itu secara sendiri-sendiri mengarungi angkasa raya, kira-kira sebagain unit atau partikel yang bergerak mengarungi ruang angkasa. Teori Einstein dapat diterapkan pada berbagai galaksi, sebagai ganti bintang-bintang.

Anggota sistem tata surya

1. Matahari
Matahari merupakan bola gas yang berpijar, matahari adalah bintang yang beraada pada kelas spektrum G2. Matahari sangat panas sehingga berwujud gas. tekanan yang dihasilkan luar biasa besar karena tempetaturnya yang sangat tinggi di abagianintinya.Di inti matahari terjadi reaksi termonuklir. Matahari tersusun atas inti, fotosfer, kromosfer adn korona.
2. Planet
Ada beberapa hal yang menjadi syarat bahwa benda langit merupakan sebuah planet diantaranya :
a. Orbit planet tersebut mengelilingi matahari.
b. Memiliki massa yang cukup atau lebih besar dari 10 20 kg agar dapat menghasilkan gravitasi sendiri, dengan bentuknya mendekati bulat.
c. Orbitnya tidak memotong orbit planet lain.Planet – planet tersebut adalah Merkurius,Venus,Bumi,Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
3. Satelit
Hampir semua planet di tata srya memiliki sitem sekunder, disebut satelit. satelit bumi adalah bulan. Hampir semua satelit alami yang paling besar terletask di orbit sinkron, dengan satu sisinya secara tetap menghadap planet induknya.
4. Asteroid
Penemuan asteroid sudah ada sejak tahun 1801, yaitu oleh Piazzi seorang astronom Italia. Asteroid temuannya dinamai Ceres. Ceres rianugerahi sebagai asteroid terbesar di taat surya dengan diameter sekitar 900 km. populasi asteroid adalah di daerah antara orbit planet Mars dan Jupiter, dikenal sebagai Main Belt atau Sabuk Utama. Selain Ceres adapila asteroid lain yang menempati orbit yang berbeda, yaitu Trojan dan asteroid AAA (Asteroids-Amor, Apollo, Aten).
5. Komet
Komet adalah sekumpulan partikel-partikel padat, berevolusi terhaadp matahari dengan eksentrisitas yang sangat besar. Komet berarti si rambut panjang. Orbit komet membentuk sudut terhadap ekliptika. Jadi periode komet sangat besar, jarang terlihat.
Komet Halley muncul setiap 75 tahun sekali. selang waktu kemunculan komet menunjukan revolusi komet itu sewaktu bergerak mendekati matahari. Ketika komet mendekati matahari materialnya menjadi sanagat panas dan menguap, dan membentuk awan gas yang bercampur dengan debu di sekitar inti padatnya.
Tekanan radiasi matahari mendorong kometpertikel-partikel komet dan membentuk ekor. Kepala komet berdiameter sekitar 20.000 km, dan panjang ekornya sampai jutaan km. Pada saat komet mencapai perihelion , maka terbentuklah ekor komat yang paling maximum. Seluruh massa komet diperkirakan mencapai sepersejuta dari massa bumi. keberadaan komet ini seperti sepele tapi komet memang benar-benarada.komet Lulin, si komet hijau nan cantik akan mendekati Bumi
6. Meteor
Cahaya uap yang dihasilkan seperti bintang bergerak cepat melintasi langit dikenal sebagai bintang jatuh, adalah fenomena hadirnya meteor.
jumlah meteor yang bertabrakan dengan bumi selama 24 lam diperkirakan mencapai 200 juta meteor. Meteor itu dinamakan meteorit. Meteorid diabedakan dalam 2 tipe, tipe pertama yaitu meteorid yang mengelilingi matahari seperti planet orbitnya memiliki eksentrisitas yang kecil serta hampir sebidang dengan bidang utama planet.
Tipe lainnya yaaitu komet yang memiliki eksentrisitas yang besar. mendekati bumi dari segala arah seakan ingin membombardir bumi dengan sudut kecil terhadap bidang orbit bumi. Meteor ini sering menumbuk bumi secara berkelompok disebut dengan Shower.
7. Materi Antar Planet
Medium antar planet terdiri dari debu dan gas. debu antar planet merupakan distribusi yang jarang dari mikrometeorit yang mengitari atata surya. Namun terdapat pula distribuso gas disekitar sistem tata surya.
Fakta adanya gas antar planet datang dari penyelidikan luar angkasa dengan peralatan canggihnya mencatat gerakan atom dan partikel yang bergerak dengan cepat. Gas antar planet terdiri dari ion dan elektron yang dipancarkan matahari ke luar angkasa. Liran ini dikenal dengan sebutan angin solar.

Bumi sebagai bagian dari Sistem Tata Surya


Surya adalah kata lain dari matahari. Jadi sistem tata surya berarti suatu sistem  yang teratur pada matahari, dimana matahari sebagai induk (pusat peredaran) dan di kelilingi oleh pengikut-pengikutnya yaitu planet, satelit, asteroid, komet dan meteor.

Planet adalah sebuah benda langit yang memiliki sumber cahaya sendiri, dan bergerak menjelajahi langit mengelilingi matahari dalam garis edaran tertentu. Oleh karena itu planet disebut juga “Si Penjelajah”. Gerak planet mengelilingi matahari, satu kali lintasan disebut orbit.umumnya planet juga berputar pada porosnya (rotasi) berlawanan dengan arah jarum jam. Namun ada juga planet yang berputar dengan gerakan searah jarum jam, misalnya Planet Venus.

Lapisan - Lapisan Planet Bumi dan Fungsinya

Bumi telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu. Bumi merupakan planet dengan urutan ketiga dari sembilan planet yang dekat dengan matahari. Jarak bumi dengan matahari sekitar 150 juta km, berbentuk bulat dengan radius ± 6.370 km. Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis mahluk hidup. Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan. Secara struktur, lapisan bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut :
1. Kerak bumi (crush) merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan basa dan masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 oC. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer.
2. Selimut atau selubung (mantle) merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tabal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 oC.
3. Inti bumi (core), yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 – 5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 oC. inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500 oC.
1. Litosfer (lapisan batuan pembentuk kulit bumi atau crust)
Litosfer berasal dari kata lithos berarti batu dan sfhere/sphaira berarti bulatan atau lapisan. Dengan demikian Litosfer dapat diartikan lapisan batuan pembentuk kulit bumi. Dalam pengertian lain, litosfer adalah lapisan bumi paling atas dengan ketebalan lebih kurang 70 km yang tersusun dari batuan penyusun kulit bumi.
2. Astenosfer (lapisan selubung atau mant/e) Astenosfer, yaitu lapisan yang terletak di bawah litosfer dengan ketebalan sekitar 2.900 km berupa material cair kental dan berpijar dengan suhu sekitar 3.000 0C, merupakan campuran dari berbagai bahan yang bersifat cair, padat dan gas bersuhu tinggi.
3. Barisfer (lapisan inti bumi atau core)
Barisfer, yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bagian bumi paling dalam yang tersusun atas lapisan Nife (Niccolum atau nikel dan ferrrum atau besi). Lapisan ini dapat pula dibedakan atas dua bagian yaitu inti luar dan inti dalam.
a. Inti luar (Outer core)
Inti luar adalah inti bumi yang ada di bagian luar. Tebal lapisan ini sekitar 2.200 km, tersusun atas materi besi dan nikel yang bersifat cair, kental, dan panas berpijar bersuhu sekitar 3.900 0C.
b. Inti dalam (Inner core)
Inti dalam adalah inti bumi yang ada di lapisan dalam dengan ketebalan sekitar 2.500 km, tersusun atas materi besi dan nikel pada suhu yang sangat tinggi yakni sekitar 4.8000C, akan tetapi tetap dalam keadaan padat dengan densitas sekitar 10 gram/cm3. Hal itu disebabkan adanya tekanan yang sangat tinggi dari bagian-bagian bumi lainnya.
Lapisan atas kerak bumi, di daerah daratan, biasanya dilapisi tanah. Tanah, yang terdiri atas partikel batuan yang ditimpa cuaca, juga mengandung banyak zat organik yang berasal dari pembusukan makhluk hidup zaman purba. Tanah mendukung kehidupan tanaman di bumi dan juga binatang karena makanan hewan, baik langsung maupun tidak berasal dari tanaman.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakteristik lapisan bumi paling dalam (inti) memiliki sifat pejal atau keras yang diselubungi lapisan cair relatif kental, sedangkan bagian luar atau atasnya berupa litosfer yang pejal dan keras pula.

Teori tentang Terjadinya Planet Bumi

a. Teori Kant-Laplace (Hipotesis Kabut dari Kant Laplace)
            Tata surya terbentuk dari kondensasi awan yang pernah merupakan kabut gas yang amat panas. Awan ini makin mendingin dan menyebabkan gerak putar yang makin cepat. Perputaran akan menyebabkan pendataran di bagian kutub-kutubnya dan penimbunan materi di bagian khatulistiwanya. Dari bagian khatulistiwa ini akan terlepas bagian dari massa asal. Bagian yang terlepas mengalami kondensasi dan menjadi padat, kemudian ikut berputar mengelilingi massa asal. Massa asal menjadi matahari, bagian yang terlepas dan menjadi pada tersebut kemudian menjadi planet bumi.
Dalam perkembangan selanjutnya planet-planet tersebut selain berputar menurut porosnya, juga berputar bersama-sama mengelilingi matahari. Dalam gerak berputarnya planet tersebut melepaskan materi-materi yang kemudian menjadi satelit atau bulan.
Teori Kant-Laplace kemudian ditinggalkan orang karena dalam perkembangan selanjutnya, ditemukan sifat-sifat gas yang ternyata tidak sesuai dengan sifat-sifat gas yagn dikemukakan Kant-Laplace.
B. Teori cemberlain dan multon
Teorinya terkenal dengan nama Teori Planetisimal. Di alam raya ada matahari asal. Sebuah binyang besar mendekati matahari asal tersebut sehingga terjadi gaya tarik yang kuat dari bintang tersebut terhadap matahari.
Dipermukaan matahari akan terjadi ledakan-ledakan yang maha dasyat yang beruapa gas yang dilepaskan keluar matahari asal. Gas yang sudah lepas kemudian mengalami kondensasi sehingga menjadi massa padat yang disebut planetisimal. Bumi merupakan salah satu bentuk planetisimal tersebut. Planetsimal dalam perkembangannya selalu menarik bagian- bagian yang kecil di sekitarnya, sehingga sabagian akan menjadi besar.
C. Teori Jean dan Jeffreys
Terjadi gelombang pasang pada permukaan matahari akibat daya tarik bintang yang jauh lebih besar. Gelombnag pasang inimenyerupai lidah raksasadi permukaan matahari, mengarah pada bintang besar. Lidah raksasa kemudian memadat dan pecah menjadi benda tersendiri yang disebut planet. Planet-planet baru ini berputar mengelilingi matahari dengan lintasan berbentuk elip. Karena lintasan planet berbentuk elip maka suatu waktu planet mempunyai jarak terdekat dengan matahari. Matahari akan menarik massa planet tersebut sehingga terbentuk lah satelit atau bulan yang berputar mengelilingi planet.
D. Teori Alfred Wegener (Continental Drift)
Teori Wegener sering di sebut sebagai teori Pergeseran Benua ( Continental Drift). Garis besarnya adalah sebagai berikut: Benua-benua yang sekarang ada (Asia, Africa, Eropa, America, dan Australlia) dulu menjadi satu merupakan super continant yang di sebut Pangea.
200 juta tahun yang lalu, pangea mulai pecah secara pelahan dan terus bergeser sampai mencapai posisinya yang sekarang.
180 juta tahun yang lalu terbentuk rift ( lembah yang memanjang dan dalam) di tegah pangea. Rift ini makin lebar dan mengawali terpisahnnya America Utara dan Africa.
50 juta tahun yang lalu, rift makin terbuka, mendalam dan meluas. Cekungan ini akan berkembang menjadi samudra Atlantik. Rift juga berkembang ke arah utara sehingga memisahkan Greenland dan eropa.
America Utara dan Selatan bergeser ke arah barat, Antartika dan Australia bergeser ke arah selatan dan tenggara, sedangkan india bergeser ke utara.
1.Theory Big bang
Teori ini adalah yang paling terkenal. Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran yang dilakukannya tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.
2)      Teori Kabut Kant-Laplace
Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.
3)      Teori Planetesimal
Teori ini mengungkapkan bahwa pada mulanya telah terdapat matahari asal. Pada suatu ketika, matahari asal ini didekati oleh sebuah bintang besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian matahari. Akibat tenaga penarikan matahari asal tadi, terjadilah ledakan-ledakan yang hebat. Gas yang meledak ini keluar dari atmosfer matahari, kemudian mengembun dan membeku sebagai benda-benda yang padat, dan disebut planetesimal. Planetesimal ini dalam perkembangannya menjadi planet-planet, dan salah satunya adalah planet Bumi kita.
4)      Teori Pasang Surut Gas
Teori ini dikemukakan leh jeans dan Jeffreys, yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari mendekati matahari, maka akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-gunung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa matahari tadi dan merentang kea rah bintang besar itu.Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih cepat.
5)      Teori Bintang Kembar
Menurut teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak itu adalah matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya


sumber :

Selasa, 28 Maret 2017

Metode Penelitian



  • Bagaimana cara memperoleh pengetahuan yang tidak ilmiah dengan yang ilmiah
Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang bisa didapatkan dari hasil penelitian, observasi, maupun eksperimen, yang disusun dengan metode ilmiah sehingga menghasilkan teori-teori yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan. Sedangkan pengetahuan tidak ilmiah adalah pengetahuan yang bersifat subjektif, diperoleh dari prasangka-prasangka, pendapat, dan intuisi. Pengetahuan tidak ilmiah biasanya tidak didukung fakta umum.
Pengetahuan dapat dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut:
  1. Objektif, artinya sesuai objek, mengenai keadaan yang sebenarnya sesuai fakta yang ada, tanpa dipengaruhi oleh pendapat pribadi
  2. Sistematik, artinya tersusun dalam suatu sistem, satu hal saling berkaitan dan saling membutuhkan
  3. Berlaku untuk umum, artinya pengetahuan ilmiah tidak hanya untuk sang peneliti saja, tetapi juga diperuntukan masyarakat umum dan peneliti-peneliti lainnya
  4. Dapat dipertanggung jawabkan, artinya pengetahuan tersebut dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, dan jika diperoleh menggunakan eksperimen terhadap manusia, maka sang peneliti yang melakukan eksperimen harus bertanggung jawab kepada subjek eksperimen tersebut jika terjadi hal yang tidak di inginkan.
sedangkan pengetahuan non ilmiah bersifat:
  1. Persuasif, artinya mengajak agar pembaca mempercayainya, 
  2. Emotif, melibatkan perasaan kepada pembaca, 
  3. Deskriptif, bersifat menggambarkan apa adanya, menggunakan imajinasi dan subjektif (pendapat pribadi)
  • Langkah-langkah Operasional Metode Ilmiah
  1. Perumusan masalah, kita harus mencari dahulu masalah apa yang ingin di teliti dan dicari jalan pemecahan masalahnya. Berupa pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana. Contoh : Bagaimana cara petani padi mengatasi kekeringan pada saat musim kemarau
  2. Penyusunan hipotesis, hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara yang bersifat praduga yang masih harus dicari solusi permasalahannya, yang didukung oleh pengetahuan yang ada
  3. Pengumpulan data, mencari dan mengumpulkan data-data yang relevan terhadap permasalahan tersebut, bisa berupa data kualitatif maupun kuantitatif
  4. Pengujian hipotesis, adalah pengumpulan fakta-fakta yang dapat mendukung hipotesis tersebut, Dapat diambil dari observasi atau eksperimen
  5. Penarikan kesimpulan,kesimpulan akan ditarik data-data yang diambil, dianalisis, dan diuji. Dan akan ditentukan hipotesis diterima atau ditolak. Hipotesis diterima bila fakta-fakta dan data yang ada sangat mendukung hipotesis, dan jika hipotesis ditolak berarti penelitian dianggap gagal.

  • Keunggulan dan Keterbatasan Metode Ilmiah
Keunggulan:
  1. Membenarkan hal yang dulunya dianggap salah dan menyalahkan hal yang dulunya dipercaya atau di anggap benar dengan adanya bukti-bukti
  2. Membuat kita tidak mudah percaya terhadap pendapat yang tidak didasari fakta dan bukti yang kuat
  3. Membuat kita optimis, bahwa pernyataan ilmiah kita adalah benar
  4. Membuat ktia tidak berpikir dengan prasangka, tetapi dengan terbuka dan objektif, menerima pendapat yang masuk dan diuji kembali kebenarannya
Keterbatasan:
  1. Metode ilmiah tidak dapat menyimpulkan sebuah nilai seni atau estetika
  2. Kesimpulan ilmiah dapat berubah sesuai perkembangan zaman

  • Peranan Metode Ilmiah dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Tentu peran metode ilmiah dalam perkembangan ilmu pengetahuan cukup besar. Karena dengan adanya metode ilmiah ini, ilmu pengetahuan yang diperoleh menjadi sangat teliti karena sudah diuji oleh peneliti dan dapat dipercaya kebenarannya dengan bukti-bukti dan fakta yang ada.

referensi :

  • http://bukudidik.blogspot.co.id/2016/05/pengetahuan-dan-penarikan-kesimpulan.html
  • http://esterpascalia97.blogspot.co.id/2016/03/pengetahuan-ilmiah-dan-non-ilmiah.html
  • http://sofyanida.blogspot.co.id/2014/08/pengetahuan-non-ilmiah.html

Rabu, 22 Maret 2017

Ilmu Alamiah Dasar

Pengertian ilmu alamiah dasar


Ilmu alamiah dasar atau IAD merupakan ilmu yang mempelajari segala ilmu pengetahuan yang mendasar dan alamiah(natural science).Ilmu pengetahuan seperti kimia, biologi, dan fisika merupakan bagian dari ilmu alamiah dasar. Ilmu alamiah dasar mengkaji suatu peristiwa yang terjadi secara alamiah dan scientific, seperti bagaimana bumi ini terbentuk(teori bigbang), bagaimana bumi dapat mengelilingi matahari, dan lain sebagainya. Tujuan mempelajari ilmu alamiah dasar adalah antara lain agar dapat mengerti gejala-gejala alam yang terjadi di sekitar kita secara ilmiah

Perkembangan alam pikiran manusia


Manusia memiliki rasa ingin tahu, yang membuat perkembangan alam pikiran mereka menjadi berkembang berkat rasa ingin tahu tersebut, orang yang memiliki pengetahuan yang besar juga pasti memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, berasal dari rasa ingin tahu tersebut lah ia menjadi orang yang berpengetahuan yang luas.Cara orang dewasa mencari pengetahuan umumnya sangat dipengaruhi oleh pengembangan pengetahuan pada masa ana-anak

  1. Masa bayi (0-2 tahun), periode sensorimotorik. Pada periode ini perkembangan kecerdasan bayi sangat cepat
  2. Masa kanak-kanak (3-5 tahun), periode praoperasional dorongan keingintahuannya sangat besar. Sehingga banyak yang menyebutkan masa ini sebagai masa bertanya.
  3. Masa usia sekolah (6-12 tahun), periode operasional nyata, anak sangat aktif, ditandai dengan perkembangan fisik dan motorik yang baik. Merupakan "masa tenang", karena proses perkembangan emosional si anak telah mendapatkan kepuasan maksimal sesuai dengan kemampuan
  4. Masa remaja (12-20 tahun), periode operasional formal, merupakan masa pertentangan (konflik), baik dengan dirinya sendiri maupun dengan orang dewasa.
  5. Masa dewasa (>20 tahun), kemampuan individuuntuk berdiri sendiri, kemampuan individu untuk sendiri dan bertanggung jawab.
Lalu bagaimana manusia memuaskan diri dari rasa ingin tahunya?. Beberapa mungkin akan bertanya dengan orang lain, sebagian lagi akan mencari jawabannya sendiri, dan mungkin menjawab rasa ingin tahunya dengan 'dugaan' atau 'hayalan' belaka hanya untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Rasa ingin tahu membuat alam pikiran dan penalaran manusia berkembang. Karna dari rasa ingin tahu itu lah, semua pengetahuan berasal. Contohnya ilmu pengetahuan alam, berasal dari rasa ingin tahu seseorang yang sedang duduk di bawah pohon kemudian melihat sebuah apel jatuh, yang kemudian muncul ilmu tentang gravitasi.

Mitos, penalaran, dan cara memperoleh pengetahuan


  • Perbedaan mitos, legenda, dan cerita rakyat


  1. Mitos (dalam bahasa yunani mythos dan belanda mite yang berarti cerita) adalah cerita yang mengisahkan tentang pahlawan-pahlawan, dewa-dewa, dan kisah supernatural yang terjadi pada masa lampau. Dan juga menceritakan tentang gejala-gejala alam yang dipercaya oleh sang pembuat cerita dan juga pengikut-pengikutnya(mitos dianggap suci atau sakral). Contoh mitos yang terkenal adalah mitos-mitos dari Yunani, seperti Hercules(atau Heracles) yang sampai dibuat film oleh disney (Hercules(1997)). Hercules merupakan setengah dewa(demigod) dari dewa zeus dan seorang manusia bernama alkmene, Hercules memiliki fisik yang sangat kuat yang dipercaya untuk melindungi rakyatnya dari serangan para monster.
  2. Legenda  adalah cerita tentang peristiwa-peristiwa yang dianggap benar-benar terjadi, dan juga cerita tentang pahlawan-pahlawan yang dianggap ada hubungannya dengan sejarah. Legenda tidak dianggap suci atau sakral(beda dengan mitos). Contoh legenda yang cukup terkenal adalah Legenda Raja Arthur (The Legends Of King Arthur), yang menceritakan tentang Raja dari Britania Raya(Great Britain) yang berlokasi di Camelot. Banyak diceritakan tentang perjuangan Raja Arthur dalam mempertahankan Camelot dan kisah-kisah heroiknya pada saat peperangan bersama para prajurit-prajuritnya (Knights). Raja Arthur mempunyai pedang legendaris bernama Excalibur, yang dipercaya hanya dia seorang yang dapat mencabut pedang tersebut dari sebuah batu. Perang terakhir yang dijalani raja arthur adalah perang Camlann, melawan seorang pengkhianat yaitu Sir Mordred, yang dibeberapa cerita dipercaya bahwa Sir Mordred adalah anak dari Raja Arthur. Sir Mordred kalah dan tewas dalam perang tersebut, dan hanya menyisakan Raja arthur dan dua knight nya yaitu Sir Bedivere dan Sir Lucan.
  3. Cerita Rakyat adalah cerita yang dipercaya di beberapa daerah dan diceritakan dari generasi ke generasi, cerita rakyat berupa cerita tentang budaya-budaya tertentu yang dapat berbau mistis maupun tidak. Biasanya cerita rakyat juga di ceritakan dalam bentuk cerpen (cerita pendek). Contoh cerita rakyat yang terkenal di indonesia antara lain adalah cerita bawang merah dan bawang putih, yang diceritakan sebagai anak tiri yang selalu di perintah oleh ibu tirinya dan saudari tirinya yaitu bawang merah ,suatu hari bawang putih sedang mencari baju ibu tirinya yang hanyut disungai, lalu menemukan sebuah rumah yang tinggal seorang nenek tua, nenek tersebut ternyata mempunyai baju milik ibu tiri bawang putih yang hanyut, namun si nenek meminta bawang putih untuk menemaninya selama seminggu dirumah tersebut jika ingin mengambil kembali baju yang hanyut itu. Bawang putih pun menemani nenek itu selama seminggu dan pada saat sudah seminggu, bawang putih diberi hadiah berupa labu, yang ketika dibuka oleh bawang putih terdapat banyak permata dan emas. Setelah mengetahui dari mana bawang putih mendapatkan labu tersebut, si ibu tiri dan bawang merah segera pergi ke rumah nenek tersebut dan menemaninya selama seminggu juga, tetapi hanya dengan bermalas-malasan, lantas pada saat diberikan labu dan dibuka oleh mereka, isinya bukan emas melainkan binatang-binatang buas seperti ular,kalajengjing dan lain-lain sehingga kedua orang tersebut tewas.
  • Bagaimana cara manusia memperoleh pengetahuan
Dalam memperoleh pengetahuan, sebelumnya manusia pasti merasa ingin tahu, pasti muncul-muncul pertanyaan-pertanyaan terlebih dahulu. Contohnya bayi sering kali memasukan sesuatu kemulutnya karena rasa ingin tahunya. Anak kecil juga sering bertanya seperti 'Apa itu?' 'bagaimana itu bisa terjadi?' atau 'kenapa bisa begitu?' . Setelah pertanyaan-pertanyaan tadi dijawab dan dibuktikan bahwa jawabannya benar, maka disitulah manusia memperoleh pengetahuan

  • Bagaiman manusia begitu mudah menerima mitos
Manusia mudah menerima mitos karena pada zaman dahulu belum banyaknya ilmu pengetahuan yang tersedia untuk menjawab-menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sangat banyak. Maka manusia membuat sebuah penalaran atau jawaban yang sekiranya dianggap benar oleh mereka untuk memuaskan diri dari rasa ingin tahu. Dan juga karena keterbatasan indera manusia, yang tidak dapat menjelaskan atau merasakan suatu objek sampai sedetil-detilnya. Contohnya adalah manusia tidak dapat melihat suatu benda yang sangat kecil tanpa bantuan microskop


referensi : 
  • https://lianurbaiti.wordpress.com/2013/03/30/pengertian-dan-perbedaan-mitos-legenda-dan-cerita-rakyat/
  • http://www.kanalinfo.web.id/2015/03/pengertian-mitos.html
  • http://dongengceritarakyat.com/pengertian-cerita-rakyat-dan-3-contoh-cerpen-rakyat/
  • https://www.slideshare.net/nuradamy1/ilmu-alamiah-dasar-bab-2-alam-pikiran-manusia
  • http://tutariituantok.blogspot.co.id/2015/08/ilmu-alamiah-dasar.html
  • http://www.academia.edu/11406176/BAGAIMANA_CARA_MEMPEROLEH_ILMU_PENGETAHUAN
  • http://dolphidoldol.blogspot.co.id/2012/03/bagaimana-manusia-begitu-mudah-menerima.html






Mitos, penalaran, dan cara memperoleh pengetahuan



  • Perbedaan mitos, legenda, dan cerita rakyat


  1. Mitos (dalam bahasa yunani mythos dan belanda mite yang berarti cerita) adalah cerita yang mengisahkan tentang pahlawan-pahlawan, dewa-dewa, dan kisah supernatural yang terjadi pada masa lampau. Dan juga menceritakan tentang gejala-gejala alam yang dipercaya oleh sang pembuat cerita dan juga pengikut-pengikutnya(mitos dianggap suci atau sakral). Contoh mitos yang terkenal adalah mitos-mitos dari Yunani, seperti Hercules(atau Heracles) yang sampai dibuat film oleh disney (Hercules(1997)). Hercules merupakan setengah dewa(demigod) dari dewa zeus dan seorang manusia bernama alkmene, Hercules memiliki fisik yang sangat kuat yang dipercaya untuk melindungi rakyatnya dari serangan para monster.
  2. Legenda  adalah cerita tentang peristiwa-peristiwa yang dianggap benar-benar terjadi, dan juga cerita tentang pahlawan-pahlawan yang dianggap ada hubungannya dengan sejarah. Legenda tidak dianggap suci atau sakral(beda dengan mitos). Contoh legenda yang cukup terkenal adalah Legenda Raja Arthur (The Legends Of King Arthur), yang menceritakan tentang Raja dari Britania Raya(Great Britain) yang berlokasi di Camelot. Banyak diceritakan tentang perjuangan Raja Arthur dalam mempertahankan Camelot dan kisah-kisah heroiknya pada saat peperangan bersama para prajurit-prajuritnya (Knights). Raja Arthur mempunyai pedang legendaris bernama Excalibur, yang dipercaya hanya dia seorang yang dapat mencabut pedang tersebut dari sebuah batu. Perang terakhir yang dijalani raja arthur adalah perang Camlann, melawan seorang pengkhianat yaitu Sir Mordred, yang dibeberapa cerita dipercaya bahwa Sir Mordred adalah anak dari Raja Arthur. Sir Mordred kalah dan tewas dalam perang tersebut, dan hanya menyisakan Raja arthur dan dua knight nya yaitu Sir Bedivere dan Sir Lucan.
  3. Cerita Rakyat adalah cerita yang dipercaya di beberapa daerah dan diceritakan dari generasi ke generasi, cerita rakyat berupa cerita tentang budaya-budaya tertentu yang dapat berbau mistis maupun tidak. Biasanya cerita rakyat juga di ceritakan dalam bentuk cerpen (cerita pendek). Contoh cerita rakyat yang terkenal di indonesia antara lain adalah cerita bawang merah dan bawang putih, yang diceritakan sebagai anak tiri yang selalu di perintah oleh ibu tirinya dan saudari tirinya yaitu bawang merah ,suatu hari bawang putih sedang mencari baju ibu tirinya yang hanyut disungai, lalu menemukan sebuah rumah yang tinggal seorang nenek tua, nenek tersebut ternyata mempunyai baju milik ibu tiri bawang putih yang hanyut, namun si nenek meminta bawang putih untuk menemaninya selama seminggu dirumah tersebut jika ingin mengambil kembali baju yang hanyut itu. Bawang putih pun menemani nenek itu selama seminggu dan pada saat sudah seminggu, bawang putih diberi hadiah berupa labu, yang ketika dibuka oleh bawang putih terdapat banyak permata dan emas. Setelah mengetahui dari mana bawang putih mendapatkan labu tersebut, si ibu tiri dan bawang merah segera pergi ke rumah nenek tersebut dan menemaninya selama seminggu juga, tetapi hanya dengan bermalas-malasan, lantas pada saat diberikan labu dan dibuka oleh mereka, isinya bukan emas melainkan binatang-binatang buas seperti ular,kalajengjing dan lain-lain sehingga kedua orang tersebut tewas.
  • Bagaimana cara manusia memperoleh pengetahuan
Dalam memperoleh pengetahuan, sebelumnya manusia pasti merasa ingin tahu, pasti muncul-muncul pertanyaan-pertanyaan terlebih dahulu. Contohnya bayi sering kali memasukan sesuatu kemulutnya karena rasa ingin tahunya. Anak kecil juga sering bertanya seperti 'Apa itu?' 'bagaimana itu bisa terjadi?' atau 'kenapa bisa begitu?' . Setelah pertanyaan-pertanyaan tadi dijawab dan dibuktikan bahwa jawabannya benar, maka disitulah manusia memperoleh pengetahuan

  • Bagaiman manusia begitu mudah menerima mitos
Manusia mudah menerima mitos karena pada zaman dahulu belum banyaknya ilmu pengetahuan yang tersedia untuk menjawab-menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sangat banyak. Maka manusia membuat sebuah penalaran atau jawaban yang sekiranya dianggap benar oleh mereka untuk memuaskan diri dari rasa ingin tahu. Dan juga karena keterbatasan indera manusia, yang tidak dapat menjelaskan atau merasakan suatu objek sampai sedetil-detilnya. Contohnya adalah manusia tidak dapat melihat suatu benda yang sangat kecil tanpa bantuan microskop

Perkembangan alam pikiran manusia


Manusia memiliki rasa ingin tahu, yang membuat perkembangan alam pikiran mereka menjadi berkembang berkat rasa ingin tahu tersebut, orang yang memiliki pengetahuan yang besar juga pasti memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, berasal dari rasa ingin tahu tersebut lah ia menjadi orang yang berpengetahuan yang luas.Cara orang dewasa mencari pengetahuan umumnya sangat dipengaruhi oleh pengembangan pengetahuan pada masa ana-anak

  1. Masa bayi (0-2 tahun), periode sensorimotorik. Pada periode ini perkembangan kecerdasan bayi sangat cepat
  2. Masa kanak-kanak (3-5 tahun), periode praoperasional dorongan keingintahuannya sangat besar. Sehingga banyak yang menyebutkan masa ini sebagai masa bertanya.
  3. Masa usia sekolah (6-12 tahun), periode operasional nyata, anak sangat aktif, ditandai dengan perkembangan fisik dan motorik yang baik. Merupakan "masa tenang", karena proses perkembangan emosional si anak telah mendapatkan kepuasan maksimal sesuai dengan kemampuan
  4. Masa remaja (12-20 tahun), periode operasional formal, merupakan masa pertentangan (konflik), baik dengan dirinya sendiri maupun dengan orang dewasa.
  5. Masa dewasa (>20 tahun), kemampuan individuuntuk berdiri sendiri, kemampuan individu untuk sendiri dan bertanggung jawab.
Lalu bagaimana manusia memuaskan diri dari rasa ingin tahunya?. Beberapa mungkin akan bertanya dengan orang lain, sebagian lagi akan mencari jawabannya sendiri, dan mungkin menjawab rasa ingin tahunya dengan 'dugaan' atau 'hayalan' belaka hanya untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Rasa ingin tahu membuat alam pikiran dan penalaran manusia berkembang. Karna dari rasa ingin tahu itu lah, semua pengetahuan berasal. Contohnya ilmu pengetahuan alam, berasal dari rasa ingin tahu seseorang yang sedang duduk di bawah pohon kemudian melihat sebuah apel jatuh, yang kemudian muncul ilmu tentang gravitasi. 




Selasa, 21 Maret 2017

Pengertian ilmu alamiah dasar


Ilmu alamiah dasar atau IAD merupakan ilmu yang mempelajari segala ilmu pengetahuan yang mendasar dan alamiah(natural science).Ilmu pengetahuan seperti kimia, biologi, dan fisika merupakan bagian dari ilmu alamiah dasar. Ilmu alamiah dasar mengkaji suatu peristiwa yang terjadi secara alamiah dan scientific, seperti bagaimana bumi ini terbentuk(teori bigbang), bagaimana bumi dapat mengelilingi matahari, dan lain sebagainya. Tujuan mempelajari ilmu alamiah dasar adalah antara lain agar dapat mengerti gejala-gejala alam yang terjadi di sekitar kita secara ilmiah

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More